TONDANO - Ajang Nyong Noni Unima kali ini telah memasuki tahap coaching kampus yang mulai dilaksan pada (16/11).
Untuk coaching kampus sendiri merupakan tahap lanjutan dari tahap sebelumnya yaitu seleksi yang diikuti oleh 61 orang peserta.
Kegiatan hari pertama ini diisi dengan penyampaian materi kepemimpinan oleh PR III Jim Rony Tuna, dan materi tentang Organisasi Kemahasiswaan (ORMAWA) yang dibawakan oleh Rama Tombuku.
Untuk materi sendiri rencananya akan ada beberapa, diantaranya ada materi debat, EO dan beauty class yang nantinya akan disampaikan baik oleh sponsor dan beberapa pihak yang telah dihubungi oleh panitia.
Lokasi diselenggarakannya kegiatan ini berada di Auditorium Unima yang dihadiri oleh panitia dan peserta yang berjumlah 24 orang masing-masing terdiri dari 12 Nyong dan 12 Noni, yang akan mengikuti jalannya kegiatan ini sampai selesai.
Tidak hanya soal penyampaian materi coaching kampus juga bertujuan untuk melatih kematangan dari setiap peserta, seperti disampaikan oleh ketua panitia Eucharisto Laalah.
"Di coaching kampus ini kami juga melatih kematangan dari setia peserta entah itu kematangan catwalk, opening dance dan juga lagu tema beserta koreografi karena setiap angkatan NNU mempunyai koreografi yang berbeda untuk lagu tema yang ada," ungkapnya.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini panitia tetap menerapkan protokol kesehatan sebagai sesuatu yang utama, tidak lain dan tidak bukan demi keselamatan panitia dan peserta agar terhindar dari penyebaran Covid-19.
Untuk kegiatan coaching kampus tahun ini memang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, ini dikarenakan situasi pandemi Covid-19 yang masih dihadapi oleh seluruh lapisan masyarakat yang ada. Maka dari itu tantangan yang dihadapi oleh panitia dan peserta pun semakin berat, ini senada dengan yang disampaikan oleh Militia yang merupakan salah satu peserta.
"Salah satu yang terberat adalah bagaimana saya meyakinkan orangtua agar dapat mengijinkan datang ke kampus untuk mengikuti kegiatan ini, apalagi daerah ini sempat menjadi zona merah persebaran covid-19. Namun saya meyakinkan kedua orangtua saya bahwa kami tetap menerapkan protokol kesehatan dan juga selalu menjaga kesehatan dengan pola hidup bersih."
Saat ditanya mengenai motivasi mengikuti ajang, jawaban yang diberikan adalah untuk keluar dari zona nyaman namun bukan sekedar mencari gelar.
"Motivasi pribadi saya mengikuti kegiatan ini untuk keluar dari zona nyaman, namun bukan saja mencari gelar tapi untuk meningkatkan kualitas diri dan pola pikir serta untuk menambah pengalaman", ungkap mahasiswi semester V ini.
Inggrid Manopo yang merupakan salah satu dari panitia juga mengungkapkan hal yang sama.
"Paling berat ya meyakinkan orangtua terhadap apa yang menjadi tanggungjawab saya disini, tentunya disamping itu juga tetap memperhatikan pola hidup sehat," ujar mahasiswi asal Minahasa Tenggara ini.
(M K)
Komentar
Posting Komentar