GEMPUR! Aliansi Gerakan Mahasiswa Peduli Rakyat Melakukan Aksi Demonstrasi di Depan Kantor Bupati Minahasa



 

UNIMA (SPS FBS) - Belum Membuahkan Hasil!, Aliansi Gerakan Mahasiswa Peduli Rakyat (GEMPUR), yang di dalam nya terdiri dari Mahasiswa Universitas Negeri Manado (Unima) kembali melakukan aksi demonstrasi di jalan depan kantor bupati Minahasa guna memberikan tuntutan terhadap isu - isu yang di anggap memberatkan Masyarakat, namun sejauh ini masih belum membuahkan hasil yang di harapkan, Tondano (13/04/2022) 


Tujuan dilakukan nya demonstrasi ini adalah untuk menyampaikan berbagai aspirasi - aspirasi yang di anggap mewakili keresahan warga. Berbagai tuntutan yang di demonstrasi kan dalam aksi saat ini adalah: Pertama pemerintah harus menjamin ketersediaan BBM  dan menjaga distribusinya secara adil, kedua menolak kenaikan harga bahan pangan dan pemerintah wajib mengontrol pasar, ketiga menolak kenaikan PPN karena momentum nya belum tepat, dan yang menjadi tuntutan keempat adalah menuntut janji MENDAG mengusut tuntas mafia minyak goreng. 

Ada pun juga isu lokal yang di sertakan dalam tuntutan demonstrasi saat ini diantaranya adalah: Pertama menolak PT Tambang Mas Sangihe (PT TMS), kedua menuntut pemprov sulut mencabut pemberian hibah pemprov sulut kepada kementrian pariwisata dan ekonomi kreatif di tanah pekuburan Kalasey 2, ketiga berikan hak pengelolaan tanah secara penuh kepada warga di desa Kalasey 2 sebagai wujud roforma agraria, keempat mendesak Komnas HAM RI untuk mengawasi dan memantau sesuai dengan kewenangannya, serta memberikan perlindungan terhadap warga Kalasey 2 dari potensi pelanggaran hak asasi manusia yang akan dilakukan oleh Pemprov Sulut, kelima menuntut pemerintah Kabupaten Minahasa untuk menyelesaikan permasalahan Kelelondey secepatnya dan berpihak pada para petani, dan yang terakhir adalah mendorong pemerintah untuk menetapkan Captikus sebagai kearifan lokal lewat perda legalitas Captikus. 

Namun walaupun dengan berbagai tuntutan yang di lontarkan Gempur, perwakilan dari Pemkab Minahasa masih tidak siap menandatangani surat tuntutan dari gempur dan di anggap belum menerima tuntutan aspirasi dari Gempur. 


Pada aksi hari ini Andronikus Biu Selaku kordinator lapangan Gempur Menyampaikan bahwa ternyata pemerintah Kabupaten Minahasa tidak menerima tuntutan yang diberikan karena yang menjadi tuntutan Gempur adalah harus menandatangani selebaran yang dibuat. "Untuk persoalan soal isu atau tuntutan yang di laksanakan ternyata pemerintah Kabupaten Minahasa tidak menerima karena tuntutan kami itu pemerintah Kabupaten Minahasa harus menandatangani selebaran yang kami buat tetapi pemerintah tidak menandatangani itu, justru mereka membuat surat tanda Terima undangan. Dan Gempur masih akan terus bergerak dan melakukan aksi sampai apa yang menjadi tuntutan dapat di realisasikan " Ucap nya


Dalam aksi yang di lakukan hari ini terdapat sekitar 200 anggota aksi yang turut menyuarakan pendapat dan berbagai kelompok yang tergabung dalam anggota aksi tersebut diantaranya ada sekitar sepuluh organisasi baik itu dari organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus.


PEWARTA: OKTAVIANUS WEREH

Komentar