SPS FBS UNIMA - Penyelenggaraan sosialisasi Pemilihan Raya (Pemira) Presiden dan Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Manado (Unima) Periode 2025-2026 berlangsung di Auditorium Unima pada, Selasa (27/05/2025).
Sosialisasi yang seharusnya dimulai pada pukul 13.00 WITA molor hingga sejam lebih. Ketua KPRM, Owen Malu, menjelaskan alasan di balik keterlambatan pelaksanaan sosialisasi ini.
"Kenapa bisa molor, mungkin karena kami (KPRM) membuka waktu sosialisasi itu sendiri di hari Selasa jam satu. Kemungkinnan itu potensi juga untuk tamu undangan, terutama mahasiswa-mahasiswa yang kami undang masih ada MK (Mata Kuliah). Makanya kami mengonfirmasi ulang kepada ormawa-ormawa yang ada, apalagi BEM yang ada di setiap fakultas, kalau misalkan ada yang sudah selesai kelas mereka bisa langsung hadir ke sini," jelas Owen saat diwawancarai pada, Selasa (27/05/2025).
Lewat pukul dua siang akhirnya kegiatan ini dibuka dengan doa dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, lalu dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Turut hadir Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Lenny Leorina Evinita, B.Sc., MA., MBA., Ph.D.
Dalam sambutannya, WR Lenny menekankan pentingnya integritas dan disiplin waktu, sebelum kemudian berpamitan karena harus menghadiri agenda lain.
Memasuki sesi tanya-jawab sempat terjadi ketegangan. Hal ini dipicu oleh dengan perbedaan pendapat mengenai penggunaan istilah jabatan dalam struktur kepemimpinan BEM Unima. Beberapa peserta mempertanyakan penggunaan "Presiden Mahasiswa dan Sekretaris Jenderal" dengan "Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa." Yang kemudian mendapat kesepakatan yang penyebutannya itu sejalan dengan redaksi kata yang tertuang dalam AD/ART KBM Unima amandemen 2020, Bab III Pemerintahan Mahasiswa, Pasal 33 ayat 2 yang berbunyi: "Pimpinan BEM Universitas terdiri dari satu orang Presiden Mahasiswa dan satu orang Wakil Presiden Mahasiswa."
Selain itu, peserta yang hadir hampir semua dari kalangan ormawa. Hal ini memunculkan pertanyaan apakah undangan sosialisasi hanya ditujukan untuk ormawa. Menjawab hal ini, Owen selaku Ketua KPRM menegaskan bahwa sosialisasi ini sifatnya terbuka.
"Kami tidak hanya undang ormawa, tapi semua mahasiswa. Undangannya itu sudah disebarkan lewat pamflet daring yang kami publikasikan di medsos pada H-1 kemarin dan pada hari pelaksanaannya ini," jelas Owen saat diwawancarai pada, Selasa (27/05/2025).
Lalu dari pihak rektor sendiri, WR Lenny menyampaikan harapannya agar proses Pemilihan Raya nanti dapat berjalan sesuai prosedur yang ada, transparan, dan menghasilkan pemimpin mahasiswa yang berintegritas.
"Bagi semua mahasiswa Unima pilihlah orang yang memang bisa menjadi pemimpin teladan. Kesampingkan dulu ego masing-masing. Kalau mau Unima ini lebih maju dari universitas lain, semua itu di tangan kalian (mahasiswa) yang akan memilih. Tentunya kami pimpinan mendukung, asalkan semua proses dijalankan sesuai prosedur dan visi misi dari bapak rektor. Di mana ada transparansi dan tentu integritas nomor satu," tutup WR Lenny dalam wawancaranya, Selasa (27/05/2025).
Peliput/Editor: Marhaeny
Komentar
Posting Komentar