[Essay] Suara Mahasiswa, Suara Zaman: Peran Pers di Era Digital

SUARA MAHASISWA, SUARA ZAMAN: PERAN PERS DI ERA DIGITAL

Oleh: HELGA FREDERIKA KARAENG


Image source


Di era digital sekarang, arus informasi berkembang sangat cepat dan hampir tanpa batas. Setiap orang dapat dengan mudah mengakses, membagikan, bahkan memproduksi berita. Kondisi ini membawa dampak besar bagi beberapa aspek kehidupan, termasuk dunia kampus.

Pers mahasiswa adalah organisasi media yang dikelola sepenuhnya oleh mahasiswa di lingkungan perguruan tinggi. Keberadaannya bukan hanya sekadar menyampaikan aspirasi dan mengawal kebijakan kampus, tetapi juga menjadi wadah edukasi serta kritik sosial terhadap isu-isu akademik dan kemasyarakatan. Dengan kata lain, pers mahasiswa memiliki peran yang sangat penting dalam gerakan intelektual, yaitu berani bersuara sekaligus bertanggung-jawab dalam menyampaikan informasi.

Memasuki era digital, peran pers mahasiswa mengalami tantangan baru. Kemudahan dalam menyebarkan informasi membuat berita dapat tersebar luas dalam hitungan detik. Namun, dibalik itu, muncul pula persoalan serius seperti maraknya hoaks hingga kurangnya verifikasi data. Oleh karena itu, di era ini pers mahasiswa dituntut untuk lebih bijak, kreatif, dan tetap berpegang teguh pada prinsip-prinsip jurnalistik yang berlandaskan fakta dan tidak hanya sekedar opini pribadi.

Selain itu, pers mahasiswa juga memiliki kesempatan besar untuk memperluas jangkauan publikasi melalui berbagai platform digital seperti media sosial, blog, atau portal online kampus. Kreativitas dalam mengemas konten menjadi kunci agar informasi yang disajikan tetap relevan, menarik, dan mampu bersaing di tengah derasnya arus informasi digital.

Pada akhirnya, pers mahasiswa di era digital bukan hanya sekadar media kampus atau sekadar menghadapi tantangan, tetapi juga menjadi agen perubahan yang menjaga nilai kritis dan membentuk budaya literasi digital di kampus. Harapannya, pers mahasiswa harus terus konsisten menyuarakan kebenaran, mengawal kebijakan, serta mendorong terbentuknya budaya akademik menjadi ruang yang sehat.[]


Komentar