Perpustakaan UNIMA: Masih Layakkah Bangunan dan Koleksi Bukunya?

SPS FBS UNIMA – Perpustakaan Universitas Negeri Manado (UNIMA) merupakan salah satu fasilitas penting bagi mahasiswa maupun dosen. Namun, di tengah perkembangan teknologi serta meningkatnya kebutuhan literasi, muncul pertanyaan: apakah kondisi bangunan dan koleksi bacaan di perpustakaan ini masih layak menunjang kebutuhan akademik sivitas akademika?

Salah seorang pegawai yang enggan disebutkan namanya menjelaskan bahwa kondisi bangunan perpustakaan memang cukup memprihatinkan, baik dari luar maupun dalam. Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa perpustakaan masih layak digunakan.

“Segala sesuatu mengenai renovasi merupakan kewenangan pihak atasan. Kami sebagai staf hanya bisa menerima kondisi yang ada saat ini,” ujarnya ketika diwawancarai secara langsung pada, Kamis (04/09/2025).

Di sisi lain, pihak perpustakaan juga memiliki strategi dalam meningkatkan koleksi bacaan serta memastikan relevansi dengan kebutuhan mahasiswa dan dosen.

“Yang utama adalah memaksimalkan pelayanan bagi mahasiswa. Setidaknya, apa yang menjadi kebutuhan mereka, seperti buku-buku sejarah atau referensi lainnya dapat tersedia. Selain itu, kami berusaha menciptakan suasana yang nyaman, termasuk penerangan yang memadai. Untuk fasilitas dasar, perpustakaan Unima masih tergolong baik,” jelas salah seorang pegawai perpustakaan.

Terkait tantangan, salah seorang pegawai tata usaha juga menambahkan bahwa tantangan terbesar adalah ketersediaan koleksi.

“Selama saya bekerja, tantangan dari mahasiswa belum signifikan. Namun, ketika mahasiswa mencari buku yang dibutuhkan dan ternyata tidak tersedia, itulah yang menjadi tantangan utama bagi kami,” jelasnya.

Untuk perawatan koleksi buku, perpustakaan memiliki prosedur tersendiri.

“Buku yang masuk tidak langsung disimpan di rak. Pertama, melalui bagian pengadaan, lalu diteruskan ke bagian pengelolaan untuk diberikan nomor induk, diklasifikasikan berdasarkan eksemplar, hingga siap diedarkan. Adapun buku referensi tidak dapat dipinjam untuk dibawa pulang, hanya dapat dibaca di tempat,” terang seorang staf.

Ia juga menjelaskan bahwa sebagian besar koleksi di perpustakaan merupakan buku lama sehingga membutuhkan perawatan ekstra.

“Jika ada halaman atau sampul yang rusak, kami memiliki petugas khusus untuk memperbaikinya. Kami juga menggunakan obat antiserangga untuk mencegah kerusakan. Penerangan dan suhu ruangan harus dijaga seimbang agar buku tetap awet, tidak terlalu lembap atau terlalu panas. Selain itu, kami juga teliti dalam memeriksa mahasiswa karena ada yang pernah mengambil buku tanpa prosedur peminjaman,” tambahnya.

Sementara itu, Yusril Lakembe, salah seorang mahasiswa, menyampaikan harapannya terhadap perpustakaan UNIMA. “Saya berharap adanya fitur layanan online yang dapat diakses mahasiswa, sehingga lebih memudahkan dalam mengerjakan tugas, seperti yang sudah diterapkan di kampus lain,” tuturnya.

Pendapat lain juga disampaikan oleh mahasiswa lainnya, Alexander Loa. “Saya belum pernah masuk langsung ke perpustakaan, tetapi dari yang saya dengar, koleksinya cukup lengkap dan fasilitasnya memadai. Mungkin yang perlu diperhatikan adalah akses masuk, karena banyak mahasiswa yang masih bingung,” katanya.



Peliput: Virginia & Diaz

Editor: Marhaeny

Komentar